Pekerja Masinis Di Swedia Pakai Rok | Para masinis yang bekerja di perusahaan kereta Arriva di Swedia diwajibkan mengenakan celana panjang atau rok ketika bekerja. Itu merupakan aturan baru bagi masinis yang bekerja di jalur Roslagsbanan. Jalur tersebut terletak di bagian utara ibu kota Swedia, Stockholm.
Dilansir BBC pada Sabtu 8 Juni 2013, aturan itu mulai diberlakukan selama dua pekan terakhir. Kendati suhu di dalam kabin kereta dapat mencapai 35 derajat celcius saat musim panas tiba, namun perusahaan melarang keras karyawannya mengenakan celana pendek. Mereka hanya boleh menggunakan celana panjang atau rok.
Alhasil karena mengenakan celana panjang malah membuat mereka semakin kepanasan di musim panas, puluhan pekerja akhirnya memilih mengenakan rok. Walau dia seorang pria sekalipun.
"Kami selalu mengatakan saat musim panas tiba, kami akan mendapat beberapa pakaian kerja berupa rok dan mengenakannya. Cuacanya sangat hangat akhir-akhir ini, sehingga awalnya kami berniat mengenakan celana pendek," ujar seorang masinis, Martin Akersten.
Akersten mengatakan akhirnya memilih mengenakan rok, karena selain ingin mematuhi aturan perusahaan, mengunakan rok lebih adem dan nyaman.
"Suhu di dalam kereta bisa sangat panas. Sebuah rok saya rasa bagus, sedangkan menggunakan celana panjang terlalu panas," kata Akersten beralasan.
Menurut Akersten, sejauh ini belum ada komentar apa pun dari para penumpang yang melihat dia dan rekan-rekannya mengenakan rok.
"Para penumpang memang melihat ke arah kami, tapi sejauh ini mereka tidak berkomentar apa pun. Saya sendiri tidak keberatan, sejauh saya merasa nyaman mengenakannya," kata dia.
Sementara itu, menurut perwakilan perusahaan Arriva, aturan baru yang ditetapkan oleh perusahaannya tidak lebih dari memberikan pelayanan dan pencitraan di hadapan publik Swedia.
"Pemikiran kami adalah seseorang harus terlihat rapi dan layak saat mewakili Arriva. Seragam baru ini memberikan hal itu. Namun, apabila para pria hanya ingin mengenakan rok sebagai pilihan mereka, kami tidak dapat melarangnya," ujar Manajer Komunikasi Arriva, Tomas Hedenius kepada harian Swedia, Mitti.
Masih menurut Hedenius, walau terlihat aneh apabila pria mengenakan rok, namun Arriva tidak akan melarang hal itu. "Dengan melarang mereka mengenakan rok malah akan menjadi tindakan diskriminasi," imbuhnya.